"KETIKA PEDAL SUDAH BERPUTAR SUSAH UNTUK BERHENTI"#Jadwal Gowes Maret 2013 : Tanggal 02,12,17,19,21,28 jadwal sewaktu-waktu dapat berubah dan akan di informasikan lewat e-mail groupwise dan SMS #Bagi yang mau gabung ikut gowes syaratnya gampang 1.Punya sepeda 2.punya tenaga 3.bersedia mengikuti rute yang telah di tentukan 4.Safety First (Min pakai Helm,sarung tangan,kacamata) #Ayo hemat BBM dan kurangi polusi with Bike To Work..GO GREEN!!! HOME || ABOUT || JEPRETAN|| VIDEOS || ROUTE || CONTACT || SERBA-SERBI GOWESS || GOWES EVENT

GO GREEN..Save The World with Bike...!!!

Rabu, 14 November 2012

How to service a rear hub

Mau tau cara service Rear Hub,mungkin video ini bisa membantu teman-teman goweser semua.cekidooot...


posting by dondon

Senin, 12 November 2012

Alas Kaki Tentukan Kenyamanan Bersepeda

Seberapapun jarak bersepeda, menggunakan alas kaki yang tepat pasti sangat nyaman. Apapun alasannya sepatu tetap lebih terpercaya dalam melindungi kaki selama bersepeda. Bahkan sandal khusus untuk pesepeda juga memiliki pelindung khusus sehingga cukup aman dibanding sandal pada umumnya. Namun salah memilih sepatu tentu dapat menghilangkan kenyamanan, lalu bagaimana cara menentukan sepatu sepeda yang tepat.

sepatu sepeda, bicycle shoes, clipless, Sepeda, road bike, MTB, sepeda gunung,
sepatu sepeda, bicycle shoes, clipless, Sepeda, road bike, MTB, sepeda gunung,
Pemahaman termudah adalah jenis sepeda yang akan digunakan karena menentukan medan yang dilalui. Sepatu sepeda jalan raya (road bike) sangat berbeda jauh untuk sepeda gunung (mountain bike/mtb). Walau
dasar dari sepatu sepeda berada pada bagian alasnya yang cukup kaku karena wajib mampu menjaga telapak kaki tetap lurus. Namun untuk pesepeda MTB, alas sepatu yang digunakan lebih lentur dari sepatu road bike.

Namun sepatu sepeda sendiri juga terbagi dalam dua yaitu menggunakan clipless dan tidak. Saat ini produser sepatu sepeda telah memberikan pilihan sehingga sepatu dapat dirubah dengan hanya memasangkan clipless atau pun tidak.
sepatu sepeda, bicycle shoes, clipless, Sepeda, road bike, MTB, sepeda gunung,
Secara keseluruhan sepatu MTB dan road dapat dibedakan dengan melihat alas kaki bagian bawah atau tapak sepatu. Biasanya sepatu sepeda MTB lebih bermotif atau memiliki grip di banding sepatu sepeda road yang lebih cenderung polos. Sedangkan lubang baut untuk memasang clip hanya tersedia dua buah untuk MTB (model SPD) dan road bike tiga buah hingga 4 buah (model Look). Walau terkadang beberapa produser menyediakan sepatu road bike dengan dua lubang baut clip.

Untuk urusan model sepatu sepeda, semua tergantung selera termasuk tentang warna yang diinginkan. Mulai yang menggunakan tali sepatu atau hanya strap untuk mengencangkan sepatu. Begitu pula dengan bagian tapak sepatu (khusus sepatu MTB) atau tinggi sepatu yang menutupi mata kaki atau di bawahnya. Jadi tentukan pilihan sesuai kebutuhan anda selama bersepeda.
sepatu sepeda, bicycle shoes, clipless, Sepeda, road bike, MTB, sepeda gunung,
Namun yang wajib diketahui adalah ukuran sepatu yang akan digunakan. Dalam mengukur sepatu, coba dengan berbagai model sehingga mendapatkan kenyamanan saat bersepeda. Usahakan kaki tetap memiliki ruang untuk bergerak, namun jangan terlalu ruang karena tidak nyaman ketika karus mengayuh sepeda.






Posting by dondon
sumber : http://sepeda.sportku.com

GOWES SAWIT TOUR AND CULINARY Part 2


















Uploaded by dondon

Jumat, 09 November 2012

Sabtu, 03 November 2012

Aman Memilih Ban Sepeda

Bersepeda melibas medan basah setelah terkena air hujan atau berlumpur memang memerlukan teknik tersendiri. Namun paling tidak perlengkapan pendukung wajib digunakan, salah satunya dalam pemilihan ban. Terlebih bila digunakan oleh para pebalap sepeda saat menghadapi kejuaraan. Salah dalam memilih ban dapat merugikan catatan waktu atau mungkin berakibat fatal.


Untuk mengatasi hal tersebut, memilih ban dengan berbagai teknologi dan knobby (kembangan ataupun alur) wajib dilakukan. Setiap produser ban sepeda memang memberikan bentuk knobby berbeda. Walau memiliki tujuan yang sama, namun sebelum melangkah lebih jauh dalam memilih ban sepeda, ada baiknya kita  mengenal tentang ban sepeda.

Ban sepeda sendiri telah mengalami perkembangan dengan beragam teknologi yang digunakan. Pada awalnya ban sepeda masih menggunakan kayu berbentuk layaknya roda namun dilapisi karet padat, mirip roda dokar atau sejenisnya.

Selanjutnya pada tahun 1987, John Boyd Dunlop membuat ban pneumatik (ban dengan tekanan udara).
ban sepeda, bicycle tyre, tubless, ban luar, knobby
Namun hak paten dari Dunlop dibatalkan karena sama dengan Scot Robert William. Namun inovasi kembali bergulir, Edouard Michelin menciptakan ban yang dapat dilepas sehingga tidak membutuhkan lem seperti pada ban sebelumnya. Dan saat ini ban sepeda telah tersedia dalam model tubless.
Pada dasarnya ban sepeda terbagi dalam dua karakter untuk pemasangannya yaitu 'Clincher' memanfaatkan rim atau velg dengan menggunakan ban berjenis wire atau kevlar. Sedangkan model lainnya adalah tubular yang menggunakan bantuan lem khusus agar ban sepeda dapat terpasang pada rim.

Ban sepeda sendiri terdiri dari bagian luar yang berbahan umum adalah nylon, walau bahan dasar lainnya seperti katun atau sutera telah digunakan. Namun nylon dianggap sangat mampu memenuhi kebutuhan saat ban sepeda melalui jalan rusak sehingga mampu melindungi dan tetap fleksibel. Nylon tersebut terangkai dalam anyaman sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan ban sepeda dan dilapisi oleh karet atau disebut
'Tread'.
ban sepeda, bicycle tyre, tubless, ban luar, knobby
Sedangkan urusan karet ban memiliki berbagai karakter yang disesuaikan kebutuhan dan teknologi dari setiap produser. Saat ini produser sepeda telah menciptakan karet dengan kemampuan untuk melalui dua medan berbeda atau yang sering disebut 'dual-compound'. Namun hal yang cukup berbeda pada kebutuhan ban sepeda road bike (jalan raya), antara ban depan maupun belakang memiliki perbedaan tread compounds. Bagian ban depan wajib memiliki traksi lebih besar dan belakang wajib rolling
resistance
lebih rendah.

Untuk urusan knobby, perbedaan terbesar adalah sepeda jalan raya dan Mountain bike. Khusus untuk sepeda jalan raya atau road bike sangat meminimkan knobby agar meminimkan rolling resistance. Sedangkan untuk sepeda gunung atau MTB, knobby pada sepeda sangat dibutuhkan dan disesuaikan kebutuhan medan yang dilalui maupun keadaaannya. Medan berbatu, tanah atau berlumpur pun juga membutuhkan knobby yang berbeda.

Tujuan terpenting dari knobby sepeda gunung wajib memberikan traksi sempurna dalam melibas berbagai medan tersebut. Namun hal yang wajib diperhatikan adalah ukuran ban. Pada MTB ukuran dimulai dari 24", 26"dan 29", sedangkan ukuran 16" hingga 20" lebih digunakan untuk sepeda anak-anak. Untuk road bike, biasanya menggunakan ukuran 700C. BMX menggunakan ban berukuran 20". Namun seluruh ban
tersebut masih terbagi berdasarkan ukuran lebar.
Selain itu, ban sepeda juga telah menggunakan tubless atau dengan kata lain telah menghilangkan ban dalam. Hal ini tentu menguntungkan bagi yang membutuhkan ringannya komponen ban sepeda. Namun, sebagian pesepeda masih tetap mempercayakan tekanan udara ban terjaga oleh ban dalam.
Selanjutnya setelah ban sepeda sesuai dengan kebutuhan, maka tekanan udara wajib dipastikan. Keterangan tekanan udara biasanya tertera pada dinding ban sepeda. 

Serat Karbon Frame sepeda

serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbonBerat memang menjadi masalah bagi pesepeda yang mengejar prestasi, namun tentu tidak melupakan unsur berat keamanan sekaligus kenyamanan saat bersepeda. Hal tersebut tentu membuat produser mencari bahan baku yang dapat mengurangi berat sepeda keseluruhan, khususnya bagian frame.
serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Perubahan pun dilakukan dari bahan besi menjadi alumunium hingga ke material lainnya, termasuk bahan serat karbon. Walau serat karbon terkadang masih dalam perdebatan tentang kekuatannya, namun sepeda downhill berbahan karbon berhasil mengantarkan Greg Minnar merebut juara downhill.

serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Namun untuk mengetahui tentang serat karbon, berikut sejarah perjalanannya yang berawal dari kreatifitas Dr. Roger Bacon yang bekerja di lembaga teknisi Parma, Union Carbide di pingiran kota Cleveland, Ohio pada tahun 1958. Ia memanaskan rayon untuk proses karbonisasi.  Proses ini tenyata kurang efisien karena hanya menghasilkan kandungan karbon sebesar 20% dan kekuatan nya pun hanya berada di level rendah. Kendati proses kreatif  Bacon ini belum menghasilkan sesuatu yang berarti, namun tetap merupakan langkah kecil pertama dalam perkembangan serat karbon.
Dua tahun kemudian proses karbonisasi tidak lagi menggunakan rayon seperti yang dipakai oleh Bacon. Di Awal tahun 60 an ini, material polyacrylonitrile (PAN)  dipakai sebagai proses pengembangan karbon seperti yang digunakan sekarang. Walaupun  saat itu kandungan karbon dalam serat baru mencapai 55%, namun kekuatan serat ini telah cukup baik.

Serat karbon yang kuat dan potensial untuk industri mulai terealisasi pada tahun 1963 mulai dikembangkan oleh Royal Aircraft Establishment, Inggris. Proses karbonisasi berbasis polimer kemudian dipatenkan oleh kementerian pertahanan dan dilisensikan kepada tiga perusahaan besar di sana seperti  Roll Royce, Morganite dan Courtaulds sebagai fasilisator pembuatan serat karbon. 

Selanjutnya penemuan ini terus menjadi perhatian publik Inggris terutama bagi kelangsungan industri di sana. Pada tahun 1969 lisensi yang telah diberikan pada tiga perusahaan besar itu dicabut dan proteksi pemerintah Inggris dalam pembuatan serat karbon hanya untuk kepentingan militer pun turut dihapuskan. Peluang semakin terbuka bagi semua lini industri disana.

Roll Royce tertarik untuk mengembangkan serat karbon sebagai aplikasi pembuatan komponen pesawat terbang. Salah satu target yang akan dibuat adalah baling-baling dan mesin kompresor  untuk proyek RB-211 yang sebelumnya sering mengalami kerusakan akibat “tabrak burung”.

Sedangkan Morganite dan Courtland, dua perusahan yang sebelumnya juga mendapatkan lisensi pembuatan karbon mulai melirik  dua pasar utama yang sangat potensial untuk mengembangan aplikasi serat karbon yaitu industri pesawat terbang dan perlengkapan olahraga.
Definisi rajutan serat karbon

Rajutan dalam lembaran serat karbon terbagi dalam beberapa pengertian seperti 2X2, 4X4 dan 3X1. Sebagai contoh rajutan 3X1,  nomor pertama dalam setting  ini  (angka 3) menjelaskan berapa banyak satuan kelompok serat yang berada dibagian bawahnya sebelum ditutup oleh 1 satuan kelompok serat yang melintanginya.  Penjelasannya secara gamblang mungkin seperti melintasi bagian atas 3 kotak lalu melintasi bagian bawah 1 kotak dan kembali melintasi bagian atas 3 kotak untuk kembali melintasi bagian bawah 1 kotak hingga akhir rajutan
serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Plain Weave
Rajutan ini didefinisikan sebagai 1X1 atau melintasi bagian atas 1 kotak lalu melintasi bagian bawah 1 kotak dan begitu seterusnya. Rajutan plain weave yang rapat ini memiliki tekstur anyaman horizontal dan vertical.


serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Twill Weave
Definisi angka dari rajutan ini adalah 2X2 dan 4X4. Rajutan yang melintasi bagian atas 2 kotak dan melintasi bagian bawah 2 kotak untuk  2X2. Sedangkan untuk 4X4 adalah rajutan yang melintasi bagian atas 4 kotak lalu melintasi bagian bawah 4 kotak. Biasanya alur rajutan jenis twill weave ini mengarah miring ke atas atau diagonal
 


Harness satin weave
Jenis ini juga memiliki nama lain dalam penyebutannya seperti  harness carbon cloth, satin cloth atau  crowfoot. Definisi rajutan ini memiliki angka awal lebih besar dari angka 1 baru kemudian X dan terakhir diisi dengan angka 1, contohnya  3X1, 4X1, 7X1 (jenis rajutan seperti disebutkan dibagian awal).  Definisi angka untuk jenis ini juga memiliki kode lainnya di pasaran serat karbon.  Rajutan 3X1 dikenal juga sebagai harness satin 4 atau H4, sedangkan rajutan 4X1 sama dengan harness satin 5 atau H5. Rajutan 7X1 sama dengan harness satin 8 atau H8

posting by dondon
sumber : http://sepeda.sportku.com

Salah Kaprah Program Latihan Sepeda

Program latihan sepeda tidak selamanya baik dilakukan dengan porsi besar. Semakin mendekati masa pertandingan atau sekedar perjalanan panjang yang telah direncanakan bersama teman, terkadang membuat menu latihan sering ditingkatkan untuk menunjang performa saat akan berlomba atau perjalanan. Namun banyak hal wajib yang harus diperhatikan agar kemampuan tahun lalu malah melorot drastis karena banyak faktor menjelang perhelatan akbar tersebut.
program latihan sepeda, sepeda, endurance, sepeda cross country, sepeda mtb
Pada intinya, semua persiapan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan berdampak pada pertandingan jangka pendek maupun panjang. Selain untuk menghadapi pertandingan, perjalanan bersama rekan-rekan pun dapat bermasalah jika sebelumnya anda tidak waspada terhadap beberapa hal seperti:

Hindari berlatih terlalu keras
Penghobi cross-country sangat menyukai berlatih sepeda dengan keras. Bahkan, terkadang mereka akan langsung meningkatkan pace dari pace yang diperoleh selama latihan sebelumnya sehingga tidak menyadari dampaknya.
Sebenarnya meningkatkan pace wajib dilakukan namun saat di tengah masa off season sangat berbahaya karena tenaga yang dibutuhkan sangat banyak. Kecuali bagi mereka yang mampu recovery diri dengan cepat, tentu tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut.
Selain itu, berlatih dengan menambah bobot latihan seperti menambah jumlah tanjakan yang dilalui, jarak tempuh diperpanjang, atau menambah latihan beban. Akibatnya, otot kaki menjadi tersiksa dan cedera. Parahnya lagi jika harus dirawat di rumah sakit karena terserang lever.
Mungkin contoh di atas agak ekstrem. Tapi kasus tersebut sering dirasakan bila tidak memiliki program latihan secara bertahap. Jangan terlalu terburu-buru menaikkan porsi latihan. Lihat saja tim Program Atlet Andalan (PAL) Indonesia harus menjaga program latihan mereka dan tidak boleh dirusak hanya karena seuatu event yang bukan targetnya.

Pastikan waktu beristirahat berkualitas
Setiap manusia membutuhkan waktu tidur minimal 7-9 jam dalam satu hari, kurang dari waktu tersebut pasti stamina tubuh akan mengalami pengurangan. Tanda-tandanya pun cukup jelas, mata merah, ngantuk, serta tubuh serasa tidak bertenaga.
Bila gejala tersebut mulai muncul, hal terbaik adalah jangan menjalani program latihan. Terlebih bila sengaja begadang. Kasihanilah hati, otot, otak, dan ginjal yang sangat membutuhkan waktu istirahat.
Di saat beristirahat inilah, pasokan nutrisi dibutuhkan untuk memperbaiki otot yang telah usang setelah dipakai berlatih. Jika tak cukup istirahat maka tubuh tak mempunyai kesempatan memperbaiki kerusakan yang terjadi selama periode latihan tersebut. Perbaikan otot pun tak sempurna dan dapat menimbulkan cedera.

Menentukan saat latihan yang tepat
Bila para atlet memiliki waktu latihan yang tetap untuk menjalani program mereka dengan jadwal maupun jarak yang ketat sesuai target atau kebutuhan, tentu hal tersebut sangat berbeda dengan mereka yang hanya sebagai penghobi saja. Biasanya para penghobi tersebut hanya berlatih saat akhir pekan saja karena padatnya rutinitas setiap harinya.
Namun ada cara untuk mengakali hal tersebut, pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk melatih dengan jarak maupun waktu yang sesuai dengan keadaan. Cara tersebut sangat efektif untuk melatih cadence dan endurance.
Hal tersebut paling tidak memberikan efek yang lebih baik daripada harus menguras stamina pada akhir pekan. Selain itu, menguras tenaga selama akhir pekan, sebenarnya sama seperti membuang tangki energi tubuh dalam satu langkah. Akibatnya waktu untuk recovery menjadi lebih lama.
Atau cara lain yang sedang menjadi tren adalah bike to work, secara tidak langsung kebutuhan program latihan selama satu minggu dapat dipenuhi. Dan yang paling harus diperhatikan, jangan memaksakan diri melibas puluhan atau ratusan kilometer, bila lebih dari sepekan tidak bersepeda sama sekali karena berarti Anda harus memulai lagi latihan dari nol dan ditingkatkan secara bertahap.

Latihan pada kontur apapun
Setiap bersepeda, pasti akan menemukan beragam kontur terlebih saat melakukan touring ke alam bebas. Jadi kemampuan melibas tanjakan maupun turunan wajib dikuasai dengan benar karena pesepeda wajib memiliki kemampuan yang lengkap. Jangan sampai karena terlalu fokus dengan berlatih di tanjakan sehingga saat menemui turunan berteknikal, sepeda harus dituntun atau sebaliknya.
Hal tersebut tentu saja sesuai dengan hukum alam, ada tanjakan pasti ada turunan. Maka tidak salah jika anda melatih kemampuan anda untuk melibas kedua kontur yang berbeda. Buktinya dengan trek xc dalam Sea Games 2009 di Laos, trek sepanjang 7 kilometer tersebut, terbagi dalam tiga bagian yaitu 3 km tanjakan, 1 km datar dan sisanya turunan. Bayangkan bila anda hanya mampu menguasai salah satunya saja.
Toh tidak ada salahnya melatih kemampuan pada semua kontur agar anda lebih percaya diri saat diajak teman bersepeda dengan beragam kontur.
Jika saat ini hanya mampu menghadapi turunan tak ada salahnya untuk mencoba sedikit berlatih tanjakan. Awalnya pasti latihan tersebut sangat menyiksa. Namun saat sukses mencapai ujung tanjakan pertama kali, pasti rasa percaya diri meningkat dan terkadang menjadi ingin melalui tanjakan yang lebih panjang dan terjal. Dengan demikian,kemampuan anda telah tergolong lengkap.

Menjaga asupan nutrisi
Selalu menjaga waktu makan atau minum, jangan biasakan mengacuhkan perut yang sudah berteriak minta diisi karena kadar gula dalam darah menjadi sangat rendah, sementara cadangan energi menjadi menipis. Akibatnya power yang dihasilkan tentu tak bisa mencapai batas normal.
Bila berencana menempuh perjalanan lebih dari 2 jam, pastikan bahan bakar tubuh selalu terisi setiap 45 menit selama bersepeda. Bahan bakar tersebut wajib berisi karbohidrat dan protein. Langkah termudah dengan mengkonsumsi makanan sperti jelly ataupun energy bar.
Sedangkan cairan dalam tubuh juga wajib diperhatikan karena 70% dari tubuh berisi air maka tubuh wajib diisi kembali secara berkala agar tidak terkena dehidrasi. Agar lebih baik, tambahkan minuman mengandung elektrolit. Namun tetap jangan berlebihan karena tubuh manusia diciptakan dengan banyak keseimbangan di dalamnya. Mengkonsumsi terlalu banyak air tanpa disertai elektrolit selama bersepeda tidaklah baik. Kondisi seperti itu akan menyebabkan hyponatremia atau tidak seimbangnya kadar sodium dalam tubuh.
Begitu pula sebaliknya. Mengkonsumsi terlalu banyak elektrolit tanpa disertai cairan yang cukup juga tidak bagus. Dengan jumlah cairan yang sedikit, tubuh cenderung akan menyimpannya ketimbang mengeluarkannya untuk pendinginan tubuh kelar berolahraga. Selain itu otot perut dapat mudah kram.

posting by dondon