"KETIKA PEDAL SUDAH BERPUTAR SUSAH UNTUK BERHENTI"#Jadwal Gowes Maret 2013 : Tanggal 02,12,17,19,21,28 jadwal sewaktu-waktu dapat berubah dan akan di informasikan lewat e-mail groupwise dan SMS #Bagi yang mau gabung ikut gowes syaratnya gampang 1.Punya sepeda 2.punya tenaga 3.bersedia mengikuti rute yang telah di tentukan 4.Safety First (Min pakai Helm,sarung tangan,kacamata) #Ayo hemat BBM dan kurangi polusi with Bike To Work..GO GREEN!!! HOME || ABOUT || JEPRETAN|| VIDEOS || ROUTE || CONTACT || SERBA-SERBI GOWESS || GOWES EVENT

GO GREEN..Save The World with Bike...!!!

Senin, 21 Maret 2011

Safety bergowess ria



Jangan pernah mengabaikan hal ini, keselamatan adalah hal utama.SAFETY FIRST!!!!!!!


"I AM COMITTED TO SAFETY"

Beberapa tips yg perlu diperhatikan bagi para gowesser sebelum bergowes-gowes  ria ;


1. Kondisi kesehatan
Apakah kesehatan kita cukup memadai untuk melakukan kegiatan bersepeda pada saat itu. Jangan memaksakan diri dalam kondisi tdk sehat untuk bersepeda.cukup istirahat dan cukup sarapan klo gowessnya di pagi hari,jangan sampai pingsan di perjalanan karena kelaparan,hehe

2. Lakukan pemanasan
peregangan otot-otot badan kita,terutama otot tangan dan kaki yang sering kita gunakan.klo perlu otot mata juga,siapa tw di jalan ketemu cwek cantik jd mata siap memandangx,he..

3. Periksa perlengkapan bersepeda, Helm, Sepatu dan Pakaian olah raga. semuanya disesuaikan peruntukannya buat bersepeda.periksa juga level air minum di botol,jangan sampai low level

3. Periksa Sepeda, rem, ban, kondisi rantai, fungsi shifter, dll.

4. Sesuaikan Jarak tempuh dan kondisi jalanan dengan kemampuan teknik dan stamina pesepeda. Jangan pernah memaksakan diri, apalagi merasa gengsi tidak bisa melakukan seperti yg lainnya, padahal stamina dan kemampuan teknik belum sama lainnya.

5. Minimal membawa peralatan seperti pompa,ban serep,dan kunci2.siapa tahu pas lagi asyik gowess ban kita atau teman kita gemboss alias kempes.Plus perlengkapan P3K,buat jaga2 biar kita siap menghadapi segala kemungkinan pada saat bergowess ria.


Silahkan yg lainnya bisa menambahkan..atau mengkoreksi...kasih coment yach...

Salam Gowessss....!!!!!!

Jumat, 18 Maret 2011

Sepeda para Gowesser

ini adalah kendaraan para gowesser shift bravo,mulai dari yang menengah ke bawah sampai menengah ke atas.Tapi yang paling penting Semangat gowessnya Menengah ke atas semua,hehe...Salam Gowessss.....yang belum masuk nanti di update yo....








Gowess 15/03/2011













Gowess 13/03/2011










Kamis, 17 Maret 2011

Gowess 15/03/2011 (video)

Pada gowes kali ini (15 maret 2011) para gowesser shift bravo mencoba mencari rute baru untuk touring.Alhasil beberapa kali jalan buntu yg ditumbuhi semak belukar dan jalan berlumpur kami lewati.yaaa...namanya juga mencari rute jadi wajar agak kesasar sedikit.dengan bermodal sedikit bertanya pada seorang petani timun sampai bertanya pada sapi,hehehe..akhirnya kami menemui jalan yg semestinya kami lewati.alhamdulillah akhirnya kami menemukan jalan menuju jalan besar.gowess kali ini finish di HOP 6 dan berkuliner di bubur ayam bandung,,,pokoeee maknyuuuuuuuussss....berikut beberapa klip kegiatan yang sempat di rekam oleh tim dokumentasi (faisal&da2n).

Video.1 menuju simpang 3 sangata

Video.2 Pak Andi & Pak Bambang in action

Video.3 Istirahat di pinggir sungai

Video.4 Pak Budi santoso in action

Salam Gowesssss.........!!!!!

Gowess 13032011 (video)

Gowess pada waktu masuk sore pertama tanggal 13 maret 2011.start di aula SD vidatra menuju area 9 dan tembus ke jalan menuju plant 53.dan finish di HOP 6 rumah pak budi santoso.kuliner SOTO MAKASAR..maknyuuuuussssssss.....

Video 1

Gowes 15032011 - Cari Rute (video)

Dalam Gowess tanggal 15 maret 2011,para gowesser mencoba mencari rute baru,alhasil yang kami temui adalah beberapa kali jalan buntu dengan semak belukar,penuh tantangan tapi mengasikan,berikut video2 yang sempat kami rekam,,,,salam gowesss...!!!!!!!!
 

Kuliner at BAB

Tips dan Trik Bersepeda di Tanjakan

Bersepeda memang sangat menyenangkan, rute dan trek yang kita tempuh tentunya sangat beragam. Trek yang cenderung flat dan turun tentunya tidak memberikan banyak masalah bagi kebanyakan orang, akan tetapi bagaimana ketika kita menemui trek dengan medan tanjakan yang cukup ekstrim.
kali ini saya  memberikan tips dan trik untuk mengatasi kesulitan ketika kita bersepeda pada trak tanjakan (climb).
Persipan fisik yang matang dan kondisi sepeda yang fit tentunya menjadi hal pokok ketika kita bersepeda dimedan atau trek apapun baik flat trek (mendatar), descent (turunan) dan Climb (tanjakan).
Para penggemar Road bike (sepeda balap) tentunya bersepeda dijalan aspal yang cenderung halus, tidak menuntup kemungkinan para rider MTB juga bersepeda dijalan aspal untuk Cross Country atau keseharian dalam bersepeda baik untuk bekerja, sekolah ataupun sekedar berolahraga (fitness).
Medan aspal lebih cenderung digemari para roadbiker sedangkan medan offroad lebih cenderung untuk rider MTB, tips dan trik apakah yang tepat mengatasi medan tanjakan (climb) baik untuk road biker ataupun rider MTB.
Penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), posisi ketinggian seatpost dan posi badan sangat menentukan kenyamanan kita ketika melibas tanjakan.
Penyesuaian Suspensi :
Tips ini untuk para rider MTB terutama cross country (XC) baik untuk medan aspal maupun offroad ringan. Ketika menghadapi tanjakan usahakan kunci (lock) suspensi depan anda agar tidak bekerja naik – turun.
Tips ini dengan tujuan ketika menanjak dan anda berdiri diatas sadel (sadle) untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga anda tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun.
Suspensi yang static membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank.
Untuk sepeda MTB yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya rider tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Untuk roadbiker penyesuaian suspensi tidak perlu karena fork depan sepeda balap sudah static.
Teknik Shifting
Tips ini berlaku untuk rider MTB maupun Roadbiker, shifting atau yang lebih dikenal dengan pemindahan gigi transmisi tentunya sudah akrab bagi anda penggemar olah raga sepeda. Shifter biasnya terletak pada handle bar (stang kemudi) sepeda kita. Shifter adalah perangkat yang terhubung dengan FD (front deraileur) dan RD (rear derailleur), FD dan RD inilah yang bertugas memidahkan gigi (chainrings) baik depan maupun belakang.
Shifting yang benar pada saat tanjakan tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi rider.
Untuk rider yang mempunyai power (tenaga) dan otot kaki yang kuat, tidak menjadi masalah menggunakan Chainring (gir) depan paling besar dan gir belakang paling kecil,  karena shifting dengan model ini akan memberikan akselari maksimum pada saat kita menganyuh sepeda.
Untuk rider pemula shifting dengan menggunakan chainring (gir) depan paling kecil  dan belakang paling besar, memberikan kenyamanan ketika mengayuh pedal. Konsekuensi teknik shifting seperti ini, sepeda berjalan pelan. Tips untuk teknik ini usakan untuk tidak berdiri diatas sadel akan tetapi percepat putaran kayuhan pedal rider.
Dengan berlatih dan kebiasaan bersepeda, kita akan menemukan sendiri kemampuan otot kaki kita ketika menghadapi medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih ditanjakan rider dapat mengukur shifting pada gir berapa yang tepat untuk menghadapi climb trek.
Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel (sadle)
Seatpost (dudukan sadel) tentunya tidak terpisahkan dengan sadel (tempat duduk rider). Energi dan tenaga rider ketika melewati trek menanjak (climb) banyak terkuras. Tips untuk pengaturan seatpost ketika melewati tanjakan adalah usakan seatpost pada posisi maksimum kayuhan rider.
Ukur panjang kaki rider dengan meteran dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak kaki hingga pangkal selangka. Kemudian ukur panjang Crank leght (lengan crank), misal panjang kaki 75cm dan crank lengt 25cm total adalah 95cm.
Tarik keatas meteran dari poros BB (Buttom Bracket) hingga sadle, sesuaikan ketinggian sadle dengan ukuran yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika kaki kita mengayuh sepeda.
Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika anda naik diatas sadle dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180 derajat).
Tips pengaturan ketinggian seatpost tersebut bertujuan agar energi dan tenaga rider ketika menganyuh diatas sadle tidak terbuang percuma.
Posisi Rider (Berdiri dan Duduk)
Standing Up (berdiri)
Kelebihan :
- Otot kaki bekerja maksimal dan menyeluruh, tekanan tidak hanya pada satu otot.
- Diperlukan power yang besar, sehingga akselerasi pada saat tanjakan menjadi lebih mudah.
Kekurangan :
- Rider menggunakan lebih banyak energi, karena kaki menopang berat tubuh secara keseluruhan.
- Posisi berdiri ketika menanjak mengakibatkan rider tidak bisa berjalan pelan karena cenderung melakukan akselerasi cepat.
Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
- Posisi rider duduk diatas sadel tentunya membuat badan terasa lebih rileks (santai), karena energy tidak terkuras berlebih.
- Beban tubuh bertumpu pada sepeda bukan pada kaki, otomatis energy yang anda punya lebih hemat.
- Rider dapat mengatur ritme bersepeda, baik untuk akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
- Rider dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada satu otot ketika trek tanjakan.
Pada dasarnya posisi duduk ketika bersepeda di medan tanjakan lebih baik dibandingkan ketika kita berdiri, energi yang kita keluarkan lebih sedikit dibandingkan posisi berdiri (standing-up).
Ketika rider melewati tanjakan yang tinggi, rider dapat mengkombinasikan 2 metode tersebut.
Posisi berdiri yang singkat ketika tanjakan tajam dapat menaikan ritme kayuhan sepeda kita.
Fokuskan posisi berdiri kita ketika mengayuh pada putaran crank, tips ini dapat menjaga tubuh tetap santai.
Kondisi sepeda yang prima juga sangat menentukan kesukseskan kita ketika melibas trek tanjakan. Berikan pelumas pada bagian pedal dan crankset.
Untuk roadbiker posiskan lengan tangan pada handle bar bagian atas dan usahankan lengan tangan tetap pada posisi santai.
Bar End
Bar End

Untuk rider MTB dan Roadbiker yang menggunakan flat bar, anda dapat menambah aksesoris pada handle bar berupa Tanduk (Bar End). Fungsi Bar End lebih untuk kenyamanan rider ketika menanjak.

sumber : http://zonasepeda.com/

Senin, 14 Maret 2011

6 Mitos Keliru Mengenai Bersepeda ke Tempat Kerja

1. Naik sepeda terlalu berbahaya
Memang terdapat resiko yang nyata dalam menggunakan sepeda sebagai transportasi.  Sering pesepeda bertabrakan atau ditabrak oleh kendaraan lain. Namun seberapa bahaya bersepeda jika dibandingkan dengan moda transportasi yang lain? Ada fakta menarik yang mungkin anda belum menyadarinya.
Sebuah biro konsultan bernama Exponent (sebelumnya dikenal dengan Failure Group) telah melakukan pengujian keamanan, resiko kecelakaan  dan meneliti berbagai bentuk aktivitas yang kemudian mereka rangkum sebagai angka bahaya. Hasilnya, mereka menyatakan bahwa angka bahaya per sejuta jam berlangsungnya aktivitas adalah 0.26 untuk kegiatan bersepeda, 0.47 untuk berkendara mobil, 1.53 untuk ‘hidup’  (semua penyebab kematian natural), dan 8.80 untuk bersepeda motor. Dengan kata lain, penemuan mereka menyatakan bahwa resiko yang ditanggung ketika bersepeda hanyalah separuh dari resiko mengendarai mobil, bahkan hanya seperenam saja dari resiko yang terjadi ketika kita ‘tetap hidup’.
Mungkin angka diatas hanya sekedar angka, mungkin saja keliru dalam memprediksikan resiko keselamatan seseorang. Studi lain menunjukkan bahwa tingkat kefatalan dari kecelakaan yang melibatkan pesepeda 11 kali lebih parah dari penumpang di dalam mobil tiap kilometer perjalanan. Angka untuk pejalan kaki jauh lebih besar, sekitar 36 kali dibanding berkendara mobil.
Yang bisa kita pelajari dari studi-studi tersebut bahwa kita bisa meminimalkan kefatalan yang mungkin terjadi. Menggunakan pelindung kepala dan tangan, menggunakan lampu sepeda di malam hari, memberi tanda visual yang jelas ketika berganti arah dan mengendarai sepeda di lajur yang sesuai (paling kiri) akan meningkatkan tingkat keamanan dalam bersepeda. Jika kita berlaku sama seperti pengguna jalan lain, yaitu mematuhi aturan lalu lintas, tingkat keamanan yang kita capai akan signifikan.

2. Jarak tempat kerja terlalu jauh untuk ditempuh dengan bersepeda.
Ya, jika rumah dan kantor berjarak lebih dari 20 km mungkin akan memakan waktu dan tenaga terlalu banyak. Namun banyak cara untuk mensiasatinya. Tentukan jarak terdekat yang bisa anda tempuh dengan sepeda, lalu gunakan kedaraan umum ke tempat tersebut, istilahnya mix commuting. Sekarang anda juga bisa menggunakan sepeda lipat yang dapat dipadu dengan moda transportasi lain.

3. Untuk B2W saya bakal mebutuhkan sepeda yang mahal
Keliru besar. Anda harusnya bisa mendapatkan sepeda baru atau bekas yang layak untuk komuter dengan dana 900 ribu rupiah bahkan kurang. Carilah toko sepeda lokal dengan penjual yang ramah dan mengerti kegiatan komuter bersepeda, atau tanyakan teman yang sudah lebih lama bersepeda ke tempat kerja. Jelaskan kondisi jalan yang akan anda lalui dan jarak perjalanan, mereka akan membantu memilihkan sepeda yang sesuai. jangan terjebak membeli yang mahal hanya karena gengsi. Eric Doyne, Public Relation Shimano sempat menyatakan bahwa sepeda “lifestyle” , yaitu yang didesain untuk sehari-hari dan untuk pesepeda kasual adalah pasar yang paling besar dengan pertumbuhan paling tinggi untuk industri sepeda saat ini, jika dibandingkan dengan sepeda balap kelas atas atau mountainbike yang memang dikhususkan untuk kalangan penghobi.
Jika anda baru mulai B2W, carilah sepeda yang fungsional seperti sepeda komuter yang memiliki fender untuk melindungi baju anda dari kotoran, standar samping dan sadel yang nyaman untuk diduduki.

4. Bersepeda tidak bisa membawa barang-barang yang saya butuhkan
Berarti anda memang sungguh keliru. Atau anda menggunakan sepeda dan tas yang salah. Pannier bag dan keranjang sepeda yang bagus, trunk dan banyak lagi aksesories dapat ditambahkan untuk memudahkan anda membawa barang: laptop, baju ganti, kotak makan siang, beberapa buku, map, dan gadget apapun yang biasanya anda bawa. Lihatlah contoh sepeda berikut atau tas ini jika anda masih ragu.

5. Ketika tiba di kantor, kita akan kucel dan bau badan

Jika ini yang anda khawatirkan, silakan segera mandi setelah sampai tempat kerja. Jika tidak terdapat kamar mandi di kantor anda atau kegiatan mandi tidak terakomodasi baik, mandilah di tempat lain di sekitar kantor anda. Sebagai alternatif, anda dapat menggunakan tisu basah atau tisu bayi. Odor no more!

6. Bersepeda menyebabkan impoten pada lelaki.
Memang terdapat kejadian dimana pesepeda serius dapat mengalami disfungsi ereksi temporer bahkan permanen jika duduk berjam-jam pada sadel balap yang tidak sesuai. Namun telah banyak digunakan sadel seperti ini yang dilengkapi alur yang didesain ergonomis supaya tidak terjadi tekanan pada arteri dan syaraf kemaluan. Jika anda masih saja takut, ada juga sadel tanpa ‘hidung’. Selama sadel yang anda gunakan tepat dan sesuai, dan anda tidak berlatih sekeras atlet Tour de France, bersepeda justru mengurangi kemungkinan disfungsi ereksi dibanding tuduhan sebagai penyebabnya. Bersepeda akan membuat penyakit jantung (penyebab utama disfungsi ereksi) menjauh dari kita.

Tips & Trick membeli sepeda

Bersepada selain dapat menyehatkan, juga dapat turut berperan dalam mengurangi polusi udara (global warming). Beberapa pihak berupaya menggalakkan aktifitas ini, baik melalui komunitas Bike To Work (BTW) yang digagas forum independent ataupun Sego Segawe yang digagas resmi oleh Pemkot Yogyakarta (Sepada Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe = Sepeda untuk sekolah dan Berkerja). Sepeda gunung atau mountain bike (MTB) merupakan salah satu jenis sepeda yang bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut, baik untuk kebutuhan olah raga, sekolah maupun bekerja. Untuk itu dalam pembelian sepeda gunung, sebaiknya anda mendasarkan pertimbangan pada fungsi kegunaan dan medan yang akan dialui. Berikut ini Tips membeli sepeda gunung:
1. Kenali Type Sepeda Gunung. Ada beberapa tipe sepeda gunung yang perlu anda kenali sebelum membeli, Yaitu tipe downhill (DH), Freeride (FR), Dirtjump (DJ), Cross Country (XC) dan All Mountain (AM). Pemilihan tipe sepeda sebaiknya anda sesuaikan dengan jenis aktifitas serta karakter madan yang akan anda tempuh. a) Tipe Downhill (DH) seperti gambar 1 dan 2, dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tipe ini tidak efisien apabila dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country. b) Tipe Freeride (FR) seperti gambar 3, Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah tipe all mountain (AM) karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh. c) Tipe Cross Country (XC) seperti gambar 4, dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Biasanya cukup dengan tipe Hardtail (suspensi depan). d) Tipe Dirt Jump (DJ) seperti gambar 5, didesain untuk melakukan aktifitas lompatan-lompatan tinggi dan extreme, seperti halnya sepeda-sepeda BMX. Bentuk frame DJ biasanya berkesan kokoh dan gaya, namun agak terasa berat untuk jalur menanjak. DJ untuk keperluan Cross Country, biasanya dikombinasi dengan menggunakan solusi berupa memperingan komponen-komponen penyusun lainnya seperti fork, velg ataupun crank. e) Tipe All Mountain (AM) seperti gambar 6, dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension (suspensi depan dan belakang)
2. Bergabung dengan Forum Komunitas Sepeda. Untuk lebih memahami seluk beluk sepeda gunung, tidak ada salahnya anda bergabung terlebih dahulu dengan salah satu komunitas sepeda di lingkungan anda, bisa di lingkungan kerja, lingkungan kampus ataupun forum komunitas online di internet, seperti www.b2w-jogja.web.id , www.b2w-indonesia.or.id dan sejenisnya. Di forum tersebut, anda dapat mendengarkan, menanyakan sekaligus meminta saran dan pertimbangan segala hal tentang seluk beluk sepeda berdasarkan hands-on experience mereka, yang dapat anda jadikan dasar pembelian sepeda
3. Pembelian Model Custom atau Full Bike. Kedua faktor ini biasanya merupakan langkah awal dalam pembelian sepeda gunung, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan pembelian model custom, anda dapat menentukan sendiri komponen-komponen penyusun dari sepeda anda, seperti model frame, jenis crank, tipe fork maupun merk shifter-nya. Pemahaman anda terhadap detil sepeda sangat diperlukan di sini. Untuk pemula yang akan menggunakan model pembelian ini, sebaiknya memerlukan rekan pendamping yang lebih paham (advance-level) detil sepeda gunung, agar pemilihan komponen bisa tepat dan nyaman dipergunakan. Sebaliknya dengan pembelian model Full Bike, pemula tidak terlalu dipusingkan oleh item-item komponen. Setiap merk biasanya sudah menyiapkan satu unit sepeda yang telah di kustomisasi (mix and match) sesuai standar pabrik, misalnya merk Giant, Specialized, KHS ataupun Polygon. Dengan demikian harganya juga bertingkat mulai dari low-end sampai high-end, dengan kisaran harga mulai dari sekitar 1.5 juta s/d puluhan juta rupiah, tergantung kustomisasi komponen penyusun sepeda gunung. Di sini anda perlu sedikit jeli, mengamati detil komponennya, terutama pada shifter, breaker dan crank. Jangan ragu untuk mencoba mengendarainya (test-drive) sebelum membeli untuk memastikan kombinasi komponen-komponen tersebut telah nyaman dan sesuai dengan Anda.
4. Pembelian Tangan Kedua (Second-Hand). Tidak hanya mobil atau motor, sepeda gunung pun bisa dibeli melalui tangan kedua (second-hand). Memang memperoleh second-hand sepeda gunung tidak semudah second-hand mobil/motor. Kuncin dari pemblian model ini adalah network yang luas dan sabar. Pergunakan network komunitas anda untuk memperoleh informasi tersebut. Karena biasanya publikasi penjualan sepeda gunung second hand berdasarkan obrolan dari-mulut-ke-mulut. Anda perlu bersabar dalam hunting sepeda gunung second-hand, mengingat tidak setiap hari orang menjual sepeda gunungnya. Jalan tengah yang sering ditempuh adalah dengan membeli komponen demi komponen yang dijual second-hand secara terpisah, untuk kemudian Anda satukan dan anda rakit menjadi 1 unit sepeda. Beberapa komponen sepeda gunung seperti frame, crank bahkan full bike jenis second hand juga sering ditawarkan melalui internet, baik dari show room di dalam negeri maupun luar negeri. Pembelian model ini sangat cocok untuk anda dengan anggaran terbatas.
5. Harga Pembanding. Setelah anda yakin dengan jenis sepeda gunung yang anda incar, jangan terburu-buru membeli. Cobalah sedikit mencari harga pembanding baik melalui beberapa toko di kota anda ataupun browsing melalui internet.

Sumber : http://tipsanda.com/2008/10/19/tips-praktis-membeli-sepeda-gunung-mtb/