"KETIKA PEDAL SUDAH BERPUTAR SUSAH UNTUK BERHENTI"#Jadwal Gowes Maret 2013 : Tanggal 02,12,17,19,21,28 jadwal sewaktu-waktu dapat berubah dan akan di informasikan lewat e-mail groupwise dan SMS #Bagi yang mau gabung ikut gowes syaratnya gampang 1.Punya sepeda 2.punya tenaga 3.bersedia mengikuti rute yang telah di tentukan 4.Safety First (Min pakai Helm,sarung tangan,kacamata) #Ayo hemat BBM dan kurangi polusi with Bike To Work..GO GREEN!!! HOME || ABOUT || JEPRETAN|| VIDEOS || ROUTE || CONTACT || SERBA-SERBI GOWESS || GOWES EVENT

GO GREEN..Save The World with Bike...!!!

Sabtu, 03 November 2012

Serat Karbon Frame sepeda

serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbonBerat memang menjadi masalah bagi pesepeda yang mengejar prestasi, namun tentu tidak melupakan unsur berat keamanan sekaligus kenyamanan saat bersepeda. Hal tersebut tentu membuat produser mencari bahan baku yang dapat mengurangi berat sepeda keseluruhan, khususnya bagian frame.
serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Perubahan pun dilakukan dari bahan besi menjadi alumunium hingga ke material lainnya, termasuk bahan serat karbon. Walau serat karbon terkadang masih dalam perdebatan tentang kekuatannya, namun sepeda downhill berbahan karbon berhasil mengantarkan Greg Minnar merebut juara downhill.

serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Namun untuk mengetahui tentang serat karbon, berikut sejarah perjalanannya yang berawal dari kreatifitas Dr. Roger Bacon yang bekerja di lembaga teknisi Parma, Union Carbide di pingiran kota Cleveland, Ohio pada tahun 1958. Ia memanaskan rayon untuk proses karbonisasi.  Proses ini tenyata kurang efisien karena hanya menghasilkan kandungan karbon sebesar 20% dan kekuatan nya pun hanya berada di level rendah. Kendati proses kreatif  Bacon ini belum menghasilkan sesuatu yang berarti, namun tetap merupakan langkah kecil pertama dalam perkembangan serat karbon.
Dua tahun kemudian proses karbonisasi tidak lagi menggunakan rayon seperti yang dipakai oleh Bacon. Di Awal tahun 60 an ini, material polyacrylonitrile (PAN)  dipakai sebagai proses pengembangan karbon seperti yang digunakan sekarang. Walaupun  saat itu kandungan karbon dalam serat baru mencapai 55%, namun kekuatan serat ini telah cukup baik.

Serat karbon yang kuat dan potensial untuk industri mulai terealisasi pada tahun 1963 mulai dikembangkan oleh Royal Aircraft Establishment, Inggris. Proses karbonisasi berbasis polimer kemudian dipatenkan oleh kementerian pertahanan dan dilisensikan kepada tiga perusahaan besar di sana seperti  Roll Royce, Morganite dan Courtaulds sebagai fasilisator pembuatan serat karbon. 

Selanjutnya penemuan ini terus menjadi perhatian publik Inggris terutama bagi kelangsungan industri di sana. Pada tahun 1969 lisensi yang telah diberikan pada tiga perusahaan besar itu dicabut dan proteksi pemerintah Inggris dalam pembuatan serat karbon hanya untuk kepentingan militer pun turut dihapuskan. Peluang semakin terbuka bagi semua lini industri disana.

Roll Royce tertarik untuk mengembangkan serat karbon sebagai aplikasi pembuatan komponen pesawat terbang. Salah satu target yang akan dibuat adalah baling-baling dan mesin kompresor  untuk proyek RB-211 yang sebelumnya sering mengalami kerusakan akibat “tabrak burung”.

Sedangkan Morganite dan Courtland, dua perusahan yang sebelumnya juga mendapatkan lisensi pembuatan karbon mulai melirik  dua pasar utama yang sangat potensial untuk mengembangan aplikasi serat karbon yaitu industri pesawat terbang dan perlengkapan olahraga.
Definisi rajutan serat karbon

Rajutan dalam lembaran serat karbon terbagi dalam beberapa pengertian seperti 2X2, 4X4 dan 3X1. Sebagai contoh rajutan 3X1,  nomor pertama dalam setting  ini  (angka 3) menjelaskan berapa banyak satuan kelompok serat yang berada dibagian bawahnya sebelum ditutup oleh 1 satuan kelompok serat yang melintanginya.  Penjelasannya secara gamblang mungkin seperti melintasi bagian atas 3 kotak lalu melintasi bagian bawah 1 kotak dan kembali melintasi bagian atas 3 kotak untuk kembali melintasi bagian bawah 1 kotak hingga akhir rajutan
serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Plain Weave
Rajutan ini didefinisikan sebagai 1X1 atau melintasi bagian atas 1 kotak lalu melintasi bagian bawah 1 kotak dan begitu seterusnya. Rajutan plain weave yang rapat ini memiliki tekstur anyaman horizontal dan vertical.


serat karbon, sepeda berbahan karbon, sepeda, fiber carbon
Twill Weave
Definisi angka dari rajutan ini adalah 2X2 dan 4X4. Rajutan yang melintasi bagian atas 2 kotak dan melintasi bagian bawah 2 kotak untuk  2X2. Sedangkan untuk 4X4 adalah rajutan yang melintasi bagian atas 4 kotak lalu melintasi bagian bawah 4 kotak. Biasanya alur rajutan jenis twill weave ini mengarah miring ke atas atau diagonal
 


Harness satin weave
Jenis ini juga memiliki nama lain dalam penyebutannya seperti  harness carbon cloth, satin cloth atau  crowfoot. Definisi rajutan ini memiliki angka awal lebih besar dari angka 1 baru kemudian X dan terakhir diisi dengan angka 1, contohnya  3X1, 4X1, 7X1 (jenis rajutan seperti disebutkan dibagian awal).  Definisi angka untuk jenis ini juga memiliki kode lainnya di pasaran serat karbon.  Rajutan 3X1 dikenal juga sebagai harness satin 4 atau H4, sedangkan rajutan 4X1 sama dengan harness satin 5 atau H5. Rajutan 7X1 sama dengan harness satin 8 atau H8

posting by dondon
sumber : http://sepeda.sportku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar