Program latihan sepeda tidak selamanya
baik dilakukan dengan porsi besar. Semakin mendekati masa pertandingan
atau sekedar perjalanan panjang yang telah direncanakan bersama teman,
terkadang membuat menu latihan sering ditingkatkan untuk menunjang
performa saat akan berlomba atau perjalanan. Namun banyak hal wajib yang
harus diperhatikan agar kemampuan tahun lalu malah melorot drastis
karena banyak faktor menjelang perhelatan akbar tersebut.
Pada
intinya, semua persiapan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan
berdampak pada pertandingan jangka pendek maupun panjang. Selain untuk
menghadapi pertandingan, perjalanan bersama rekan-rekan pun dapat
bermasalah jika sebelumnya anda tidak waspada terhadap beberapa hal
seperti:
Hindari berlatih terlalu keras
Penghobi cross-country sangat menyukai berlatih sepeda dengan keras. Bahkan, terkadang mereka akan langsung meningkatkan pace dari pace yang diperoleh selama latihan sebelumnya sehingga tidak menyadari dampaknya.
Sebenarnya meningkatkan pace wajib dilakukan namun saat di tengah masa off season sangat berbahaya karena tenaga yang dibutuhkan sangat banyak. Kecuali bagi mereka yang mampu recovery diri dengan cepat, tentu tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut.
Selain
itu, berlatih dengan menambah bobot latihan seperti menambah jumlah
tanjakan yang dilalui, jarak tempuh diperpanjang, atau menambah latihan
beban. Akibatnya, otot kaki menjadi tersiksa dan cedera. Parahnya lagi
jika harus dirawat di rumah sakit karena terserang lever.
Mungkin
contoh di atas agak ekstrem. Tapi kasus tersebut sering dirasakan bila
tidak memiliki program latihan secara bertahap. Jangan terlalu
terburu-buru menaikkan porsi latihan. Lihat saja tim Program Atlet
Andalan (PAL) Indonesia harus menjaga program latihan mereka dan tidak
boleh dirusak hanya karena seuatu event yang bukan targetnya.
Pastikan waktu beristirahat berkualitas
Setiap
manusia membutuhkan waktu tidur minimal 7-9 jam dalam satu hari, kurang
dari waktu tersebut pasti stamina tubuh akan mengalami pengurangan.
Tanda-tandanya pun cukup jelas, mata merah, ngantuk, serta tubuh serasa
tidak bertenaga.
Bila gejala
tersebut mulai muncul, hal terbaik adalah jangan menjalani program
latihan. Terlebih bila sengaja begadang. Kasihanilah hati, otot, otak,
dan ginjal yang sangat membutuhkan waktu istirahat.
Di
saat beristirahat inilah, pasokan nutrisi dibutuhkan untuk memperbaiki
otot yang telah usang setelah dipakai berlatih. Jika tak cukup istirahat
maka tubuh tak mempunyai kesempatan memperbaiki kerusakan yang terjadi
selama periode latihan tersebut. Perbaikan otot pun tak sempurna dan
dapat menimbulkan cedera.
Menentukan saat latihan yang tepat
Bila
para atlet memiliki waktu latihan yang tetap untuk menjalani program
mereka dengan jadwal maupun jarak yang ketat sesuai target atau
kebutuhan, tentu hal tersebut sangat berbeda dengan mereka yang hanya
sebagai penghobi saja. Biasanya para penghobi tersebut hanya berlatih
saat akhir pekan saja karena padatnya rutinitas setiap harinya.
Namun
ada cara untuk mengakali hal tersebut, pagi hari merupakan waktu yang
tepat untuk melatih dengan jarak maupun waktu yang sesuai dengan
keadaan. Cara tersebut sangat efektif untuk melatih cadence dan endurance.
Hal
tersebut paling tidak memberikan efek yang lebih baik daripada harus
menguras stamina pada akhir pekan. Selain itu, menguras tenaga selama
akhir pekan, sebenarnya sama seperti membuang tangki energi tubuh dalam
satu langkah. Akibatnya waktu untuk recovery menjadi lebih lama.
Atau cara lain yang sedang menjadi tren adalah bike to work,
secara tidak langsung kebutuhan program latihan selama satu minggu
dapat dipenuhi. Dan yang paling harus diperhatikan, jangan memaksakan
diri melibas puluhan atau ratusan kilometer, bila lebih dari sepekan
tidak bersepeda sama sekali karena berarti Anda harus memulai lagi
latihan dari nol dan ditingkatkan secara bertahap.
Latihan pada kontur apapun
Setiap bersepeda, pasti akan menemukan beragam kontur terlebih saat melakukan touring
ke alam bebas. Jadi kemampuan melibas tanjakan maupun turunan wajib
dikuasai dengan benar karena pesepeda wajib memiliki kemampuan yang
lengkap. Jangan sampai karena terlalu fokus dengan berlatih di tanjakan
sehingga saat menemui turunan berteknikal, sepeda harus dituntun atau
sebaliknya.
Hal tersebut tentu saja
sesuai dengan hukum alam, ada tanjakan pasti ada turunan. Maka tidak
salah jika anda melatih kemampuan anda untuk melibas kedua kontur yang
berbeda. Buktinya dengan trek xc dalam Sea Games 2009 di Laos, trek
sepanjang 7 kilometer tersebut, terbagi dalam tiga bagian yaitu 3 km
tanjakan, 1 km datar dan sisanya turunan. Bayangkan bila anda hanya
mampu menguasai salah satunya saja.
Toh tidak ada salahnya melatih
kemampuan pada semua kontur agar anda lebih percaya diri saat diajak
teman bersepeda dengan beragam kontur.
Jika
saat ini hanya mampu menghadapi turunan tak ada salahnya untuk mencoba
sedikit berlatih tanjakan. Awalnya pasti latihan tersebut sangat
menyiksa. Namun saat sukses mencapai ujung tanjakan pertama kali, pasti
rasa percaya diri meningkat dan terkadang menjadi ingin melalui tanjakan
yang lebih panjang dan terjal. Dengan demikian,kemampuan anda telah
tergolong lengkap.
Menjaga asupan nutrisi
Selalu
menjaga waktu makan atau minum, jangan biasakan mengacuhkan perut yang
sudah berteriak minta diisi karena kadar gula dalam darah menjadi sangat
rendah, sementara cadangan energi menjadi menipis. Akibatnya power yang
dihasilkan tentu tak bisa mencapai batas normal.
Bila
berencana menempuh perjalanan lebih dari 2 jam, pastikan bahan bakar
tubuh selalu terisi setiap 45 menit selama bersepeda. Bahan bakar
tersebut wajib berisi karbohidrat dan protein. Langkah termudah dengan
mengkonsumsi makanan sperti jelly ataupun energy bar.
Sedangkan
cairan dalam tubuh juga wajib diperhatikan karena 70% dari tubuh berisi
air maka tubuh wajib diisi kembali secara berkala agar tidak terkena
dehidrasi. Agar lebih baik, tambahkan minuman mengandung elektrolit.
Namun tetap jangan berlebihan karena tubuh manusia diciptakan dengan
banyak keseimbangan di dalamnya. Mengkonsumsi terlalu banyak air tanpa
disertai elektrolit selama bersepeda tidaklah baik. Kondisi seperti itu
akan menyebabkan hyponatremia atau tidak seimbangnya kadar sodium dalam tubuh.
Begitu
pula sebaliknya. Mengkonsumsi terlalu banyak elektrolit tanpa disertai
cairan yang cukup juga tidak bagus. Dengan jumlah cairan yang sedikit,
tubuh cenderung akan menyimpannya ketimbang mengeluarkannya untuk
pendinginan tubuh kelar berolahraga. Selain itu otot perut dapat mudah
kram.
posting by dondon